Kelas III Pendidikan Agama Islam ( Meyakini Allah itu Maha Esa dan Maha Pemberi )

Allah itu Maha Esa

Al – Ahad artinya Allah Maha Esa. Allah Maha Esa artinya Allah SWT adalah satu dan tidak ada tuhan selain Allah SWT. Hanya Allah SWT yang wajib kita sembah. Allah SWT tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatupun yang bisa menyamai-Nya. Orang yang menyekutukan Allah SWT disebut musyrik. Perbuatan menyekutukan Allah disebut syirik. Syirik termasuk dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah SWT. Allah SWT sebagai pencipta makhluk disebut khaliq. Semua yang diciptkana Allah disebut makhluk. Allah SWT berbeda dengan makhluk-Nya. Allah SWT menguasai semua makhluk. Semua makhluk hanya bergantung kepada Allah SWT. Segala ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah SWT.

Bukti atau cara kita untuk mempercayai sifat Allah al Ahad yaitu :

1.       Beribadah hanya kepada Allah SWT

2.       Tidak menghambakan diri kepada selain Allah SWT

3.       Tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun

4.       Tidak meyakini pada ramalan – ramalan nasib

5.       Selalu memperbanyak dzikir kepada Allah SWT.

TUGAS!!!

1. mengerjakan LKS AL HIKMAH HALAMAN 18 - 19 !

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Kelas II Pendidikan Agama Islam ( Nabi Muhammad SAW Teladanku ) 06 Agustus 2020

Gambar
Nabi Muhammad SAW Teladanku A.     Sikap Jujur Nabi Muhammad SAW Jujur adalah berkata sesuai dengan kenyataan. Perilaku jujur termasuk akhlak terpuji. Perilaku jujur dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Jujur dalam perkataan, jujur dalam perbuatan. Sejak kecil, Nabi Muhammad SAW memiliki sifat jujur. Beliau dikenal sebagai pedagang yang jujur, juga di kenal sebagai pemimpin yang jujur. Karena kejujurannya Nabi Muhammad SAW mendapat gelar Al – Amin. Al Amin artinya orang yang dapat dipercaya atau jujur. Nabi Muhammad SAW menyuruh kita selalu bersikap jujur. Jujur kepada Allah kepada diri kita sendiri. Jujur kepada orang tua, kepada guru, dan kepada semua orang. B.      Keuntungan Bersikap Jujur Dalam hidup kita sehari – hari kita membiasakan berperilaku jujur. Karena orang yang jujur akan mudak memperoleh kebaikan. Dan kebaikan itulah yang akan menuntun kita masuk surge. Orang jujur disayang Allah, disenangi orang tua dan guru, dan punya banyak tem...
Baca selengkapnya

Kelas V Pendidikan Agama Islam Pembelajaran 3 ( Cita - Citaku Menjadi Anak Shalih )

Gambar
  Cita Citaku Menjadi Anak Shalih Apakah kamu pernah mendengar ada orang bercita – cita menjadi anak shalih ? Biasanya, kalau ada anak ditanya “ Apa cita – citamu Nak ?”. jawabannya selalu saja “menjadi dokter” atau “menjadi insinyur”, atau “menjadi pilot”. Nah, pelajaran ini menampilkan sesuatu yang baru, yang dipelopori oleh seorang anak yang bernama Amin. Si Amin bercita – cita menjadi anak Shalih. Walaupun kelak menjadi dokter, tetapi harus menjadi dokter yang Shalih atau insinyur yang Shalih dan pilot yang Shalih. Apa arti cita – cita itu ? Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia, cita – cita adalah “keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran, berkeinginan sungguh – sungguh”. Nah, demikianlah si Amin, selalu saja dalam pikirannya berkeinginan menjadi anak shalih. Kemudian, siapa yang dinamakan anak shalih itu ? Apa ciri – cirinya ? Shalih artinya baik. Anak Shalih berarti anak yang baik. Di antara ciri – ciri anak Shalih adalah taat kepada Allah SWT, jujur, setia ...
Baca selengkapnya

Kelas V Pendidikan Agama Islam Pembelajaran 8 ( Mari Mengenal Rasul Rasul Allah SWT )

Gambar
  Mari Mengenal Rasul-Rasul Allah 1.    Apa makna Rasul Allah ? Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah Swt., yaitu orang yang menerima wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain atau umat manusia. Perhatikan Q.S. al-An’am/6: 48 berikut ini. وَمَا نُرۡسِلُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَۖ فَمَنۡ ءَامَنَ وَأَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ Artinya: “Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan peringatan”. Ayat di atas menjelaskan tentang “alasan Allah Swt. mengutus para rasul”? Jawabannya adalah untuk memberi kabar gembira dan memberikan peringatan. Kabar gembira maksudnya menyampaikan janji Allah Swt. bagi orang yang menaati perintah-Nya. Bagi mereka diberikan kenikmatan dan kesenangan di dunia maupun di akhirat kelak. Rasul memberi peringatan, yaitu bagi mereka yang ingkar kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya akan mendapat balasan buruk yaitu neraka jahanam. ...
Baca selengkapnya