Kelas II Pendidikan Agama Islam ( Perilaku Terpuji )

 

A.      Hormat dan Patuh

Hormat dan Patuh kepada orang tua

Ibu dan Ayah adalah orang tua kita. Kita harus hormat dan patuh kepadanya. Keduanya mendidik dan membesarkan kita. Menghormati orang tua merupakan akhlak terpuji. Berbakti kepada orang tua termasuk anak yang sholeh. Ibu telah menyusui kita dengan pebuh kasih saying. Berbuat baik terhadap ibu dan ayah merupakan perintah Allah.

Firman Allah dalam surat Al Isra’ : 23. Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”

Berbakti kepada kedua orang tua hukumnya wajib dan harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Do’a untuk kedua orang tua : “Ya Allah ampunilah segala dosaku, dan dosa kedua orang tuaku, kasihani dan sayangilah mereka sebagaimana (kasih dan sayangnya mereka) mendidik (merawat) ku pada waktu kecil.”

Nabi Muhammad SAW bersabda. Artinya : “surga dibawah telapak kaki ibu.”

Berani kepada ibu bapak adalah dosa besar dan termasuk anak yang durhaka yang dimurkai oleh Allah SWT seperti : bertutur kata kasar, tidak menurut perintah orang tua, menyakiti hatinya.

Hormat dan Patuh kepada guru

Kita juga harus hormat dan patuh kepada ibu dan bapak guru. Mereka membimbing kita mendapat ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Guru adalah orang yang mengajar dan mendidik kita disekolah. Sedangkan ustadz dan ustadzah adalah orang yang mengajar dan mendidik kita di madrasah, masjid atau musholla. Menghormati dan santun kepada guru termasuk akhlakul karimah. Dengan jasa guru kita bisa menulis, membaca, menghitung dan mengaji. Dengan jasa guru pula kita menjadi pandai, cerdas dan memiliki akhlakul karimah atau berakhlak mulia. Jasa guru sangatlah besar kepada kita. Guru adalah pahlawan bagi kita. Pekerjaan guru sangat mulia, baik dalam pandangan manusia ataupun pandangan Allah SWT.

Bahkan dalam surat At Taubah : 122 Allah Swt mensejajarkan keberadaan guru dengan orang-orang yang berjihad dijalan Allah. Melihat betapa pentingnya kedudukan dan jasa guru maka setiap murid wajib hormat dan bersikap santun kepada guru. Perilaku hormat dan santun kepada guru harus ditunjukkan baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan.

Hormat dan Patuh kepada sesama Anggota Keluarga

Anggota keluarga terdiri orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Dalam keluarga dibutuhkan sikap saling menghormati dan menyayangi. Yang muda menghormati yang tua. Yang tua menyayangi yang muda. Seorang anak wajib patuh dan berbakti kepada orang tua. Nasehat orang tua harus didengarkan dan dilaksanakan. Seorang adik harus menghormati kakaknya. Seorang kakak harus menyayangi adiknya. Dalam keluarga diperlukan kerukunan dan kebersamaan. Sehingga terbentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah.

B.      Sikapku

Aku menghormati dan patuh kepada orang tua dengan cara :

1.       Bertutur kata yang sopan dan lemah lembut

2.       Minta maaf jika bersalah

3.       Melaksanakan perintah-Nya

4.       Jujur dalam segala urusan

5.       Mengikuti segala nasehatnya

6.       Menjaga nama baik ibu dan bapak

7.       Membantu pekerjaan ibu dan bapak

8.       Minta izin bila akan pergi dan minta doa restunya

9.       Merawat apabila ibu atau bapak sedang sakit

10.   Selalu mendoakan orang tua baik masih hidup maupun sesudah meninggal

Aku menghormati dan patuh kepada guru antara lain :

1.       Bersikap rendah hati terhadap guru

2.       Bertutur kata yang sopan terhadap guru

3.       Mengucapkan salam bila bertemu

4.       Mengucapkan salam bila berpisah

5.       Mentaati semua perintah dan nasehat guru

6.       Menjaga nama baik guru

7.       Menyambung silaturrahim

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas V Pendidikan Agama Islam Pembelajaran 2 ( Mengenal Nama Nama Allah SWT dan Kitab Kitab-Nya )

  Perintah Beriman Kepada Kitab – Kitab Allah SWT يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. Kitab suci adalah firman firman Allah SWT yang dibukukan. Kitab suci berisi tentang ketentuan, perintah, larangan, petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia, demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. Kitab suci disebut juga kalamullah. Percaya adanya kitab – kitab Allah SWT merupakan rukum iman yan...
Baca selengkapnya

Kelas V Pendidikan Agama Islam ( Mengenal Nama Allah SWT dan Kitab - Kitab-Nya )

  Aku Ingin Terpuji di Hadapan Allah SWT Apakah kamu ingin terpuji di hadapan Allah Swt.? Anak yang shālih tentu akan menjawab ‘ya’. Mari kita bersikap dan berperilaku dengan cara mengamalkan Asma’ul Husna sebagai berikut. • Al-Mumit Mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah berfirman: “Setiap yang bernyawa pasti mati”. Manusia, hewan, dan tumbuhan akan mati. Manusia tidak bisa lari dari kematian. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi. Bila kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya, rajin salat, rajin membaca al-Qur’ān, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orangtua dan guru. Kemudian jauhi yang dilarang oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya mencuri, berkelahi dan menyakiti orang lain. Selain itu, biasakan berdoa kepada Allah Swt.: “Yā Allah Yā Mumit, wahai Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami nanti dalam keadaan husnul khātimah”. • Al-Hayyu (Yang M...
Baca selengkapnya

Kelas VI Pendidikan Agama Islam Pembelajaran 2 ( Ketika Bumi Berhenti Berputar )

  Bersiap Menghadapi Hari Akhir Kita sudah tahu bahwa hari akhir pasti ada. Artinya kita semua sudah pasti akan mati. Setelah kematian itu kita dihidupkan lagi oleh Allah SWT yaitu di alam akhirat, kehidupan di akhirat jauh lebih lama jika dibandingkan dengan kehidupan di dunia ini. Kita hidup di akhirat nanti tidak hanya puluhan atau ratusan tahun, bahkan kita hidup disana bisa mencapai milyaran tahun. Oleh karena itu, sungguh sangat merugi bila kita tidak dapat memperoleh kebahagiaan disana. Sangat patutu kiranya sebagai seorang yang menyadari dan meyakini tentang hari akhir untuk selalu mempersiapkan diri menghadapinya, yaitu mempersiapkan agar kelak dapat memperoleh kebahagiaan. Dalam salah satu hadistnya nabi menjelaskan bahwa dunia ini ladangnya akhirat, artinya merupakan tempat untuk menanam yang hasilnya akan kita petik pada hari akhir nanti. Sungguh sangat disayangkan apabila seseorang tidak mempersiapkan dirinya ketika di dunia ini untuk kebahagiaannya di akhirat. Bag...
Baca selengkapnya