Kelas V Pendidikan Agama Islam Pembelajaran 2 ( Mengenal Nama Allah SWT dan Kitab Kitab Nya )

 

Nama – Nama Kitab Allah SWT

Allah telah menurunkan 4 kitab suci serta beberapa Suhuf (lembaran) yang diberikan kepada Nabi dan Rasul yang berbeda jaman dan umatnya. Semua kitab suci dan suhuf tersebut diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rasul untuk dijadikan sumber petunjuk dalam memperleh keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat. Kitab suci tersebut adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini :

1)      Kitab Taurat

Kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS kurang lebih pada abad ke 12 SM (sebelum masehi) di daerah Israil dan Mesir. Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani, kitab Taurat diterima oleh Nabi Musa AS di bukit Thur Sinai. Umat Nabi Musa AS disebut dengan Bani Israil.

2)      Kitab Zabur

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS. Ketika beliau menduduki tahta sebagai Raja Bani Israil pada abad ke 10 SM di tanah Kanaan. Kitab Zabur disebut juga dengan Mazmur.

3)      Kitab Injil

Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa AS pada abad sekitar 1 Masehi di daerah Yerussalem. Dalam bahasa Yunani Injil berarti kabar selamat, pelajaran yang baru atau kabar gembira.

4)      Kitab Al – Qur’an

Kitab Al Qur’an mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad 6 Masehi di Mekkah. Peristiwa turunnya ayat al – Qur’an atau dikenal dengan Nuzulul Qur’an , terjadi pertama kali ketika Nabi Muhammad SAW menyendiri di Gua Hira, Mekkah. Turunnya Al Qur’an menandai awal diangkatnya Muhammad SAW sebagai Rasulullah SAW (utusan Allah SWT). Usia beliau saat itu genap 40 tahun.

Al Qur’an merupakan mukjizat terbesar diterima Nabi Muhammad SAW. Membaca Al Qur’an merupakan ibadah dan berpahala, oleh karena itu kita sebagai umat Islam agar senantiasa membaca kitab suci Al Qur’an. Al Qur’an adalah kitab suci yang paling sempurna dan terjaga kemurniannya sampai akhir zaman, karena yang menjaga keaslian Al Qur’an itu adalah Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an surat Al Hijr ayat 9 seperti berikut :

إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan al Qur’an dan sesungguhnya Kami benar – benar memeliharanya “

Al Qur’an menurut bahasa artinya bacaan, sedangkan menurut istilah Al Qur’an adalah kumpulan firman Allah SWT yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Telah dijelaskan di atas bahwa setelah kurun waktu selama lebih dari 600 tahun, kitab Injil telah banyak mengalami perubahan dan pemalsuan, oleh karena itu untuk meluruskan kembali ajaran para Rasul sebelumnya, Allah SWT menurunkan Al Qur’an.

Lamanya Al Qur’an diturunkan seiring dengan tugas kerasulan Nabi Muhammad SAW bila dibulatkan menjadi 23 tahun dan dibagi menjadi2 periode yakni periode mekkah selama 13 tahun dan Madinah  10 tahun. Wahyu yang diturunkan pada periode mekkah (sebelum Nabi hijrah) disebut surat Makkiyah, sedangkan wahyu yang diturunkan pada periode Madinah (setelah Nabi hijrah) disebut surat Madaniyah. Al Qur’an terdiri dari 30 juz 114 surat dan 6236 ayat.

Dengan terjadinya keaslian Al Qur’an, kita pada saat ini masih dapat menyaksikan Al Qur’an tersebut. Al Qur’an diturunkan secara berangsur angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari, yang diawali ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di gua Hira’ pada tanggal 17 Ramadhan, yang pada saat itu usia Nabi Muhammad SAW 40 tahun. Dengan diterimanya wahyu pertama itu berarti secara resmi Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul. Beliau menyelesaikan tugas kerasulannya sampai usia 63 tahun setelah wahyu yang terakhir.

Wahyu pertama turun (17 Ramadhan 610 M) yaitu surat al ‘Alaq ayat 1-5, dan diperingati sebagai peristiwa Nuzulul Qur’an artinya peristiwa turunnya al Qur’an pertama kali : Lafadh Al Qur’an surat al ‘Alaq ayat 1-5 yakni sebagai berikut :

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”

Wahyu terakhir yang turun pada tanggal 9 Dzulhijjah 10 Hijriyah/630 M yaitu surat Al Maidah ayat 3 :

حُرِّمَتۡ عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَيۡتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحۡمُ ٱلۡخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيۡرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلۡمُنۡخَنِقَةُ وَٱلۡمَوۡقُوذَةُ وَٱلۡمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيۡتُمۡ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسۡتَقۡسِمُواْ بِٱلۡأَزۡلَٰمِۚ ذَٰلِكُمۡ فِسۡقٌۗ ٱلۡيَوۡمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن دِينِكُمۡ فَلَا تَخۡشَوۡهُمۡ وَٱخۡشَوۡنِۚ ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ فِي مَخۡمَصَةٍ غَيۡرَ مُتَجَانِفٖ لِّإِثۡمٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Karena Al Qur’an tidak diturunkan sekaligus maka Al Qur’an pada awalnya tidak langsung berupa sebuah kitab, tetapi turun ayat demi ayat, surat demi surat hingga genaplah Al Qur’an seperti yang dapat kita lihat sekarang ini. Pada masa turunnya Al Qur’an itu, setiap ada ayat yang turun, Nabi Muhammad SAW langsung mengajarkannya kepada para sahabat, para sahabat pada saat itu selalu menghafal apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, karena memang metode pengajaran saat itu seperti itu adanya, baca tulis masih belum popular di masyarakat.

TUGAS!!!

Mengerjakan LKS AL HIKMAH Halaman 24 – 25!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Kelas II Pendidikan Agama Islam ( Nabi Muhammad SAW Teladanku ) 06 Agustus 2020

Tugas Kelas III Pendidikan Agama Islam ( Senangnya Belajar Surat An Nashr )

Kelas I Pendidikan Agama Islam Pembelajaran 4 ( Bersih itu Sehat )